Topikseru.com – Suasana di depan Markas Polda Sumut (Sumatera Utara), Jalan Sisingamangaraja, Medan, mendadak mencekam pada Senin sore, 1 September 2025. Puluhan mahasiswa USU (Universitas Sumatera Utara) berjejer dengan almamater biru mereka.
Di tangan, mereka mengangkat poster bertuliskan nada protes: “Kami Demonstran, Bukan Anarko”, “Solidaritas untuk Affan Kurniawan”, hingga “Kalian Pengayom atau Pembunuh.”
Yang paling menyita perhatian adalah spanduk hitam putih yang terbentang di gerbang masuk Polda Sumut dengan tulisan tegas: “Polisi Pembunuh” dan “Copot Kapolda Sumatera Utara.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Solidaritas Mahasiswa USU untuk Affan Kurniawan
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas tewasnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang meninggal usai dilindas mobil rantis Brimob saat terjadi bentrok aksi beberapa hari lalu.
Nama Affan kini menjadi simbol perlawanan mahasiswa terhadap apa yang mereka sebut sebagai tindakan brutal aparat.
“Inilah bentuk solidaritas kepada Affan Kurniawan yang dilindas petugas kepolisian. Ini juga bentuk solidaritas kepada teman-teman kita yang mendapat tindakan represif,” ujar salah satu orator lewat pengeras suara.
Tabur Bunga, Simbol Duka dan Perlawanan
Sekitar pukul 14.50 WIB, mahasiswa mulai berada di depan Polda Sumut. Aksi tidak hanya diwarnai dengan orasi lantang, tapi juga ritual tabur bunga.
Puluhan bunga dilemparkan ke arah gerbang Polda, sebagian jatuh di kaki-kaki personel polisi yang berjaga.
Halaman : 1 2 Selanjutnya