Topikseru.com – Pada perdagangan Kamis (4/12/2025) rupiah spot dibuka melemah 0,04% melanjutkan pelemahan pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah dibuka di level Rp 16.634 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah melemah 0,04% dibandingkan Harga penutupan kemarin, Rabu (3/13) yang ditutup di level Rp 16.628 per dolar AS.
Kemarin, rupiah di spot melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.628 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah kemarin tutup di level yang sama di Rp 16.632 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah terpantau datar seharian terhadap dolar AS. “Indeks dolar AS sendiri terpantau masih tertekan,” ujar Lukman kepada Kontan, Rabu (3/12).
Ia memproyeksi, rupiah Kamis (4/12) menguat terbatas di rentang Rp 16.550–Rp 16.700 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu yang mempengaruhi pergerakan rupiah terkait pemangkasan suku bunga BI.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menilai, BI masih memiliki ruang melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga kebijakan hingga 50 basis poin.
“OECD mencatat penurunan suku bunga sejak Agustus 2024 membawa BI rate turun dari 6,25% menjadi 4,75%,” ujar Ibrahim, Rabu (3/12)
Ia memperkirakan, rupiah pada hari ini fluktuatif, tapi melemah di Rp 16.620–Rp 16.640.
Analis Pasar: Penguatan Rupiah Berpotensi Terbatas Dipicu Dolar Tertekan Kebijakan The Fed
Pada perdagangan Rabu (3/12/2025) Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah seiring ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Berdasarkan data yang dilansir oleh Trading Economics, Rabu (3/12/2025) pukul 18.37 WIB, indeks dolar (DXY) tercatat turun 0,37% ke level 99,988 secara harian, dan sudah melemah 1,23% dalam sebulan terakhir.












