TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Sarma Hutajulu meminta KPU Tapanuli Tengah bekerja secara profesional. Hal itu disampaikan di sela pendaftaran Masinton-Mahmud.
“KPU harus bekerja secara profesional. Jujur dan adil bekerja,” kata Sarma Hutajulu saat bertemu ratusan massa pendukung Masinton Pasaribu-Mahmud, Kamis (5/9) dini hari sekira pukul 00:30 WIB.
Sarma menjelaskan, proses pendaftaran Masinton-Mahmud sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati baginya menuai tanda tanya. Pasalnya, aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon) KPU, tak bisa diakses.
“Silon itu hanya sebagai alat teknologi untuk mempermudah kita mengumpulkan data,” jelasnya.
Sarma mengaku, sebelumnya pihaknya telah memberitahukan kepada KPU dan Bawaslu terkait Silon yang ingin disampaikan. Harapannya penyelenggara dan pengawas pemilu bisa mempersiapkan diri sebelum masalah muncul.
“Sejak pukul 21:00 WIB hadir di KPU, kita langsung menyerahkan berkas pendaftaran. Namun hingga pukul 23:00 WIB, KPU Tapteng belum bisa membuka Silon yang diserahkan,” jelasnya.
KPU tak Beri Penjelasan
Menurut Sarma yang mengklaim dirinya saat ini menjadi Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Tapteng, yang namanya teknologi tentu bisa eror. Baik itu dari masalah jaringan atau lainnya. Jika KPU bekerja dengan baik, tentu ada upaya lain.
“Silon juga bisa dibuka secara manual,” kata Sarma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sarma juga menyampaikan kekecewaan atas kinerja KPU. Pihaknya tidak melihat upaya dari pihak penyelenggara itu untuk menyelesaikan masalah. Bahkan KPU secara terus menerus mempermasalahkan Silon.
“Kita sudah berungkali mempertanyakan, namun KPU tidak bisa menjelaskan apa alasan Silon tidak bisa dibuka,” terangnya.
Kepada para pendukung, Sarma berusaha menangkan situasi yang tampak mulai tegang. Massa yang terlihat kecewa setelah mendengar kabar itu sempat meneriaki pihak KPU. “Pake hati nuranimu (KPU),” teriak massa.
Editor: Damai Mendrofa