TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Penanganan dan pengelolaan sampah plastik masih menjadi pekerjaan rumah yang panjang bagi manusia. Banyak metode pengelolaan yang dilakukan, misalnya dengan Ecobrick.
Metode sederhana ini, terutama dalam menjawab terus diproduksinya sampah plastik terutama yang tidak dapat lagi didaur ulang dan bernilai rendah. Di antaranya plastik multilayer yang dikenal berbentuk kemasan atau sachet.
Metode yang sudah diterapkan di banyak Negara dan tempat di Indonesia ini, juga coba diterapkan oleh Bank Sampah Yamantab (BSY) di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama ini, salah satu produk BSY itu ya Ecobrick,” ujar Bendahara BSY, Dian Iradhani Pribadi dalam keterangan kepada Topikseru.com, Sabtu (17/8).
Dia menyebut, melalui Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT PLN Nusantara Power UP Pandan, pihaknya sedangmenjalankan program penyerapan Ecobrick dari masyarakat. Program itu, dimulai sejak bulan ini.
“Tepatnya hari Rabu 7 Agustus 2024, program penyerapan sampah dalam bentuk Ecobrick sudah dibuka dalam satu seremoni dan pelatihan kepada peserta yang berasal dari masyarakat, perkantoran dan pelajar,” kata Dian.
Dian menyebut, program yang dijalankan hingga Oktober mendatang, menargetkan penyerapan sebanyak 3 ribu botol. Ribuan botol tersebut, dibeli oleh Bank Sampah Yamantab dengan harga Rp5.500 per botolnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya