Kontras Minta Usut Tuntas Penembakan Remaja di Belawan: Jangan Sampai Korban Dibunuh 2 Kali

Selasa, 6 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasus oknum TNI tembak pelajar. Foto Ilustrasi: Pixabay

Kasus oknum TNI tembak pelajar. Foto Ilustrasi: Pixabay

Topikseru.com, MEDAN – Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatera Utara mendesak agar kasus penembakan seorang remaja oleh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan diusut tuntas secara transparan dan profesional. Kontras Sumut mendorong pengusutan kasus ini dilakukan dalam rangka melindungi harkat, martabat dan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.

“Jangan sampai korban dibunuh dua kali, pertama oleh peluru polisi dan kedua dibunuh karakternya melalui stigma yang dilekatkan bahwa korban pelaku tawuran dan pantas mendapat tindakan tegas dan terukur,” kata Kepala Operasional Kontras Sumut, Adinda Zahra Noviyanti melalui keterangan tertulis, Selasa (6/5).

Kontras menilai hal ini penting menjadi perhatian semua pihak, sebab acapkali berbagai stigma dilekatkan terhadap korban penembakan oknum polisi. Semestinya, tindakan tegas dan terukur bertujuan untuk menghentikan perbuatan terduga pelaku kejahatan dengan cara dilumpuhkan, tetapi kerap berakhir dengan merenggut nyawa korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kontras Sumut juga mendorong agar tim khusus yang dibentuk Kapolda Sumut, guna memastikan transparansi penanganan kasus ini, harus dibarengi dengan standar dan ukuran penggunaan kekuatan yang bisa diakses serta dibuktikan ke publik.

Baca Juga  PT KAI Sumut Respons Aksi Warga Blokir Jalur KA di Kabupaten Batubara

Standar dan ukuran tersebut harus mengacu pada aturan-aturan konkret, seperti Peraturan Kapolri (PERKAP) 1/2009 Tentang Penggunaan Kekuatan, PERKAP 8/2009 Tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian, maupun PERPOL 1/2022 Tentang Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api.

“Kontras menolak upaya-upaya pengendalian massa seperti tawuran dengan menggunakan senjata api. Ini bukan berarti KontraS Sumut berpihak kepada kejahatan, tetapi kami menilai penggunaan kekerasan sama sekali tidak mengurai akar persoalan utama tawuran yang saat ini pelaku didominasi oleh mereka yang masih masuk dalam kategori usia anak,” ujar Dinda.

Dia mengajak publik di Sumatera Utara untuk terus mengawal proses pengusutan kasus penembakan remaja oleh Kapolres Belawan.

Dukungan publik, lanjutnya, terhadap petugas yang melakukan kekerasan hanya akan berkontribusi melahirkan aparat kepolisian yang dikemudian hari semakin ‘ringan tangan’ menggunakan senjata api.

Penulis : Muchlis

Editor : Damai Mendrofa

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM
Korupsi Rp 1,8 Miliar, Mantan Kadis Kominfo Sumut Divonis 16 Bulan Penjara dan Denda Rp 100 Juta
PN Medan Vonis Mati Kurir Bawa 4.833 Ekstasi, Hakim: Tak Ada yang Meringankan
Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kejagung, KPK Tetap Kejar Kasus Google Cloud, Kecolongan?
Syahroni dan Keluarganya Dibunuh! Mayatnya Dikubur Satu Liang di Sebuah Rumah di Indramayu
Nadiem Makarim Bantah Terlibat Korupsi Laptop Chromebook: Saya Tidak Melakukan Apa Pun, Kebenaran akan Keluar
7 Fakta Kasus Korupsi Laptop Chromebook di Kemendikbudristek yang Menyeret Nadiem Makarim
Ini Alasan Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 23:38

KontraS Kritisi Penangkapan Delpedro Marhaen: Kriminalisasi Aktivis HAM

Jumat, 5 September 2025 - 18:59

Korupsi Rp 1,8 Miliar, Mantan Kadis Kominfo Sumut Divonis 16 Bulan Penjara dan Denda Rp 100 Juta

Jumat, 5 September 2025 - 17:56

PN Medan Vonis Mati Kurir Bawa 4.833 Ekstasi, Hakim: Tak Ada yang Meringankan

Jumat, 5 September 2025 - 15:37

Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kejagung, KPK Tetap Kejar Kasus Google Cloud, Kecolongan?

Kamis, 4 September 2025 - 20:39

Syahroni dan Keluarganya Dibunuh! Mayatnya Dikubur Satu Liang di Sebuah Rumah di Indramayu

Berita Terbaru