Guru Honorer Nilai Polda Sumut Tebang-Pilih, 5 Tersangka Kasus PPPK Langkat Belum Ditangkap

Senin, 23 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Guru honorer korban kecurangan seleksi PPPK Kabupaten Langkat tahun 2023 bentangkan spanduk saat menggelar demonstrasi di depan gerbang Polda Sumut. Foto: Dok. LBH Medan

Guru honorer korban kecurangan seleksi PPPK Kabupaten Langkat tahun 2023 bentangkan spanduk saat menggelar demonstrasi di depan gerbang Polda Sumut. Foto: Dok. LBH Medan

TOPIKSERU.COM, MEDAN – Seratusan lebih guru honorer yang menjadi korban dugaan kecurangan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Langkat 2023 mengkritisi Polda Sumut atas penegakan hukum dalam kasus tersebut.

Pasalnya, para guru honorer menilai ada dugaan praktik penegakan hukum tebang-pilih pada kasus kecurangan seleksi PPPK di Kabupaten Langkat dengan wilayah lain.

“Kecurigaan kami lantaran hingga saat ini Polda Sumut belum menangkap dan menahan lima orang yang telah berstatus tersangka dalam kasus ini,” kata Direktur LBH Medan Irvan Saputra, selaku kuasa hukum 103 orang guru honorer, Senin (23/9).

Irvan mengatakan padahal Polda Sumut sebelumnya telah mengumumkan tiga tersangka baru dalam kasus dugaan kecurangan seleksi PPPK Langkat tahun 2023.

Kelima tersangka dalam kasus ini adalah dua orang kepala sekolah, Kadis Pendidikan Kabupaten Langkat, Kepala BKD dan Kasi Kesiswaan SD di Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat.

“Sehingga ini memunculkan pertanyaan, bagaimana mungkin ada tersangka tindak pidana korupsi tidak ditahan? Kami menduga ada privilege (keistimewaan) dari Polda Sumut terhadap 5 tersangka,” ujar Irvan.

Dia menilai bila dugaan ini benar, maka tindakan Polda Sumut telah mencederai hukum dan keadilan para guru honorer.

LBH Medan menyebut penegakan hukum yang terkesan tebang-pilih ini menjadi sejarah buruk dalam penegakan hukum tindak pidana korupsi.

“Ini jelas akan menimbulkan perspektif negatif masyarakat khususnya para guru terhadap Polda Sumut,” kata Irvan.

Perlakuan Berbeda

Irvan mengatakan bahwa kasus dugaan kecurangan seleksi PPPK tidak hanya terjadi di Kabupaten Langkat.

Ada dua kasus lain yang terjadi, yakni di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kabupaten Batubara.

Penulis : Muchlis

Editor : Damai Mendrofa

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

5 Perampok yang Bacok Tangan Korban di Deli Serdang Dibekuk
Selebgram Promosi Judi Ditangkap, Ini Kasus Serupa dengan Cuan Puluhan Juta
Alasan Cemburu, Suami di Deli Serdang Aniaya Istri Hingga Tewas
Motif Perampokan Sopir Taksi di Medan karena Pinjol dan Judi
Polisi Bekuk Pelaku Perampokan Sopir Taksi di Medan, Lihat Tuh!
Satgas TPPO Tangkap Agen Penyalur PMI Ilegal ke Malaysia di Sumut
WKI Desak Polisi Usut Perampokan Sadis Sopir Taksi di Medan
Polsek Helvetia Tangkap 2 Begal, Satu di ‘Door’

Berita Terkait

Rabu, 6 November 2024 - 15:49

5 Perampok yang Bacok Tangan Korban di Deli Serdang Dibekuk

Rabu, 6 November 2024 - 12:02

Selebgram Promosi Judi Ditangkap, Ini Kasus Serupa dengan Cuan Puluhan Juta

Rabu, 6 November 2024 - 08:05

Alasan Cemburu, Suami di Deli Serdang Aniaya Istri Hingga Tewas

Rabu, 6 November 2024 - 07:05

Motif Perampokan Sopir Taksi di Medan karena Pinjol dan Judi

Selasa, 5 November 2024 - 23:04

Polisi Bekuk Pelaku Perampokan Sopir Taksi di Medan, Lihat Tuh!

Berita Terbaru

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi. Foto: Antara

Pilkada Sumut

Polda Sumut akan Panggil Edy dan Bobby Buntut Pendukung Ricuh

Jumat, 8 Nov 2024 - 19:17

Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution. Foto: tangkapan layar video

Pilkada Sumut

Bobby Minta Tim Hukum Cabut Laporan Pelemparan Mobilnya

Jumat, 8 Nov 2024 - 18:32